Sabtu, 10 Desember 2016

RESENSI



 HAFALAN SHALAT DELISA


 
Judul Novel : hafalan Shalat Delisa
Pengarang    : Tere Liye
Tebal Buku : V + 248 halaman
Penerbit      : Republika

            Novel ini menceritakan seorang anak perempuan berumur 6 thn yang bernama Delisa. Delisa adalah anak yang lugu, polos, dan suka bertanya. Ia anak bungsu dari empat bersaudara dalam keluarganya, bernama Cut Fatimah, Cut Zahra, dan Cut Aisyah, mereka berdomisili di Aceh, tempatnya di Lhok Nga. Abinya bernama Usman dan Uminya bernama Salamah.
            Delisa mendapatkan tugas dari ibu guru Nur, yakni tugas menghafal bacaan sholat yg akan di setorkan pada hari minggu 26-12-2004. Delisa sangat bersemangat untuk menghafalkan karena jika Delisa lulus akan mendapatkan kalung emas dari uminya dan juga sepeda baru dari abinya. Pagi itu hari minggu tanggal 24-12-2004. Delisamaju ke depan kelas untuk mempraktikkan shalatnya tapi tak lama kemudian ada gempa bumi dan disertai tsunami melanda bumi Aceh. Seketika itu keadaan berubah, semua orang merasa cemas dan ketakutan. Namun, Delisa tetap melanjutkan shalatnya. Tapi ketika hendak sujud pertama air itu membawa hanyut tubuh Delisa hingga 6 hari. Delisa tergolek antara sadar dan tidak. Dan pada saat itulah Delisa kehilangan umi dan kakak-kakaknya.
            Beberapa waktu lamanya Delisa tidak sadarkan diri sampai ada seorang ibu yang disebelahnya melakukan shalat tahajud, dan seketika itu pula Delisa terbangun karena terdengar hafalan shalat Delisa yang terputus. Ketika ia terbangus ia terkejut akan keadaannya namun ia bisa menerima keadaannya tanpa mengeluh dan ia memulai kembali kehidupannya dari awal bersama abinya. Hidup di barak pengungsian bersama korban-korban lainnya. Beberapa bulan kemudian, Delisa mulai sekolah lagi di sekolah yang di buka oleh tenaga sukarelawan kerena Delisa ingin melanjutkan hafalan shalat delisanya itu. Suatu hari Delisa melihat pantulan cahaya dari sebuah benda ketika mencuci. Lalu ia mendekati cahaya tersebut, Delisa sangat terkejut karena cahaya yang di dekati itu adalah kalung D yang ada dalam genggaman manusia yang hanya tersisa tulangnya saja.
            Novel ini sangat menarik dan menyentuh hati. Tere Liye telah mengeluarkan atau mencetak sebanyak XIX, Tere Liye juga banyak mengeluarkan novel lainnya.
KELEBIHAN
            Buku ini disajikan dengan bahasa yang komulatif, ceritanya yang universial sehingga dapat diterima disemua kalangan. Dan banyak mengandung amanat-amanat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
KEKURANGAN
            Masih ada kata-kata yang kurang dapat dimengerti oleh sebagian kalangan.