HAFALAN SHALAT DELISA
Judul Novel : hafalan Shalat Delisa
Pengarang : Tere Liye
Tebal
Buku : V + 248 halaman
Penerbit : Republika
Novel ini menceritakan seorang anak
perempuan berumur 6 thn yang bernama Delisa. Delisa adalah anak yang lugu,
polos, dan suka bertanya. Ia anak bungsu dari empat bersaudara dalam
keluarganya, bernama Cut Fatimah, Cut Zahra, dan Cut Aisyah, mereka berdomisili
di Aceh, tempatnya di Lhok Nga. Abinya bernama Usman dan Uminya bernama
Salamah.
Delisa mendapatkan tugas dari ibu
guru Nur, yakni tugas menghafal bacaan sholat yg akan di setorkan pada hari
minggu 26-12-2004. Delisa sangat bersemangat untuk menghafalkan karena jika
Delisa lulus akan mendapatkan kalung emas dari uminya dan juga sepeda baru dari
abinya. Pagi itu hari minggu tanggal 24-12-2004. Delisamaju ke depan kelas
untuk mempraktikkan shalatnya tapi tak lama kemudian ada gempa bumi dan
disertai tsunami melanda bumi Aceh. Seketika itu keadaan berubah, semua orang
merasa cemas dan ketakutan. Namun, Delisa tetap melanjutkan shalatnya. Tapi
ketika hendak sujud pertama air itu membawa hanyut tubuh Delisa hingga 6 hari.
Delisa tergolek antara sadar dan tidak. Dan pada saat itulah Delisa kehilangan
umi dan kakak-kakaknya.
Beberapa waktu lamanya Delisa tidak
sadarkan diri sampai ada seorang ibu yang disebelahnya melakukan shalat
tahajud, dan seketika itu pula Delisa terbangun karena terdengar hafalan shalat
Delisa yang terputus. Ketika ia terbangus ia terkejut akan keadaannya namun ia
bisa menerima keadaannya tanpa mengeluh dan ia memulai kembali kehidupannya
dari awal bersama abinya. Hidup di barak pengungsian bersama korban-korban
lainnya. Beberapa bulan kemudian, Delisa mulai sekolah lagi di sekolah yang di
buka oleh tenaga sukarelawan kerena Delisa ingin melanjutkan hafalan shalat
delisanya itu. Suatu hari Delisa melihat pantulan cahaya dari sebuah benda
ketika mencuci. Lalu ia mendekati cahaya tersebut, Delisa sangat terkejut
karena cahaya yang di dekati itu adalah kalung D yang ada dalam
genggaman manusia yang hanya tersisa tulangnya saja.
Novel ini sangat menarik dan
menyentuh hati. Tere Liye telah mengeluarkan atau mencetak sebanyak XIX, Tere
Liye juga banyak mengeluarkan novel lainnya.
KELEBIHAN
Buku
ini disajikan dengan bahasa yang komulatif, ceritanya yang universial sehingga
dapat diterima disemua kalangan. Dan banyak mengandung amanat-amanat dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.
KEKURANGAN
Masih ada kata-kata yang kurang
dapat dimengerti oleh sebagian kalangan.